BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian latar
belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut :
1. Apakah tujuan persiapan pemeriksaan kadar hemoglobin darah?
2. Bagaimanakah teknik pelaksanaan pemeriksaan kadar hemoglobin darah?
1. Apakah tujuan persiapan pemeriksaan kadar hemoglobin darah?
2. Bagaimanakah teknik pelaksanaan pemeriksaan kadar hemoglobin darah?
C.
Tujuan
Berdasarkan uraian rumusan masalah diatas, tujuan yang hendak kami capai dalam penyusunan makalah ini yaitu :
1. Memberikan pemahaman tentang persiapan pemeriksaan kadar hemoglobin darah.
Berdasarkan uraian rumusan masalah diatas, tujuan yang hendak kami capai dalam penyusunan makalah ini yaitu :
1. Memberikan pemahaman tentang persiapan pemeriksaan kadar hemoglobin darah.
2.
Menjelaskan mengenai prosedur atau pelaksanaan pemeriksaan kadar hemoglobin
darah.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Hemoglobin
Hemoglobin
merupakan protein yang kaya akan zat besi. Ia memiliki afinitas ( daya gabung )
terhadap oksigen dan dengan oksigen itu membentuk oxihemoglobin di dalam sel
darah merah. Melalui fungsi ini maka oksigen dibawa dari paru-paru ke
jaringan-jaringan.
B. Pemeriksaan Kadar Hemoglobin
Saat
ini pengukuran kadar hemoglobin dalam darah sudah menggunakan mesin otomatis.
Selain mengukur hemoglobin, mesin ini juga dapat mengukur beberapa komponen
darah yang lain.
Mesin
pengukur akan memecah hemoglobin menjadi sebuah larutan. Hemoglobin dalam
larutan ini kemudian dipisahkan dari zat lain dengan menggunakan zat kimia yang
bernama sianida. Selanjutnya dengan penyinaran khusus, kadar hemoglobin diukur
berdasarkan nilai sinar yang berhasil diserap oleh hemoglobin.
1.
Kadar Normal Hemoglobin
Kadar
hemoglobin menggunakan satuan gram/dl. Yang artinya banyaknya gram hemoglobin
dalam 100 mililiter darah.
Nilai
normal hemoglobin tergantung dari umur pasin :
·
Bayi baru lahir : 17-22 gram/dl
·
Umur 1 minggu : 15-20 gram/dl
·
Umur 1 bulan : 11-15 gram/dl
·
Anak anak : 11-13 gram/dl
·
Lelaki dewasa : 14-18 gram/dl
·
Perempuan dewasa : 12-16 gram/dl
·
Lelaki tua : 12.4-14.9 gram/dl
·
Perempuan tua : 11.7-13.8 gram/dl
2.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kesalahan hasil laboratorium
Terdapat
3 faktor utama yang dapat mengakibatkan kesalahan hasil laboratorium yaitu:
1).
Faktor Pra instrumentasi : sebelum dilakukan pemeriksaan.
2).
Faktor Instrumentasi : saat pemeriksaan ( analisa ) sampel.
3).
Faktor Pasca instrumentasi : saat penulisan hasil pemeriksaan
Pra instrumentasi:
Pada
tahap ini sangat diperlukan kerjasama antara petugas, pasien dan dokter. Hal
ini karena tanpa kerja sama yang baik akan mengganggu/mempengaruhi hasil
pemeriksaan laboratorium. Yang termasuk dalam tahapan pra instrumentasi
meliputi:
1).
Pemahaman instruksi dan pengisian formulir laboratorium.
Pada
tahap ini perlu diperhatikan benar apa yang diperintahkan oleh dokter dan
dipindahkan ke dalam formulir. Hal ini penting untuk menghindari pengulangan
pemeriksaan yang tidak penting, membantu persiapan pasien sehingga tidak
merugikan pasien dan menyakiti pasien. Pengisian formulir dilakukan secara
lengkap meliputi identitas pasien : nama, alamat / ruangan, umur, jenis
kelamin, data klinis / diagnosa, dokter pengirim, tanggal dan kalau diperlukan
pengobatan yang sedang diberikan.
Hal ini penting untuk menghindari
tertukarnya hasil ataupun dapat membantu intepretasi hasil terutama pada pasien
yang mendapat pengobatan khusus dan jangka panjang.
2).
Persiapan penderita.
Puasa
Dua jam setelah makan sebanyak kira2
800 kalori akan mengakibatkan peningkatan volume plasma, sebaliknya setelah
berolahraga volume plasma akan berkurang. Perubahan volume plasma akan
mengakibatkan perubahan susunan kandungan bahan dalam plasma dan jumlah sel /
ul darah.
Obat
Penggunaan obat dapat mempengaruhi
hasil pemeriksaan hematologi misalnya : asam folat, Fe, vitamin B12 dll. Pada
pemberian kortikosteroid akan menurunkan jumlah eosinofil, sedang adrenalin
akan meningkatkan jumlah leukosit dan trombosit. Pemberian transfusi darah akan
mempengaruhi komposisi darah sehingga menyulitkan pembacaan morfologi sediaan
apus darah tepi maupun penilaian hemostasis. Antikoagulan oral atau heparin
mempengaruhi hasil pemeriksaan hemostasis.
Waktu pengambilan
Umumnya bahan pemeriksaan laboratorium
diambil pada pagi hari tertutama pada pasien rawat inap. Kadar beberapa zat
terlarut dalam urin akan menjadi lebih pekat pada pagi hari sehingga lebih
mudah diperiksa bila kadarnya rendah. Kecuali ada instruksi dan indikasi khusus
atas perintah dokter. Selain itu juga ada pemeriksaan yang tidak melihat waktu
berhubung dengan tingkat kegawatan pasien dan memerlukan penanganan segera
disebut pemeriksaan sito. Beberapa parameter hematologi seperti jumlah
eosinofil dan kadar besi serum menunjukkan variasi diurnal, hasil yang dapat
dipengaruhi oleh waktu pengambilan. Kadar besi serum lebih tinggi pada pagi
hari dan lebih rendah pada sore hari dengan selisih 40-100 ug/dl. Jumlah
eosinofil akan lebih tinggi antara jam 10 pagi sampai malam hari dan lebih rendah
dari tengah malam sampai pagi.
Posisi pengambilan
Posisi berbaring kemudian berdiri
mengurangi volume plasma 10 % demikian pula sebaliknya.
Hal lain yang penting pada persiapan
penderita adalah menenangkan dan memberitahu apa yang akan dikerjakan sebagai
sopan santun atau etika sehingga membuat penderita atau keluarganya tidak
merasa asing atau menjadi obyek.
3).
Persiapan alat yang akan dipakai.
Dalam mempersiapkan alat yang akan
digunakan selalu diperhatikan instruksi dokter sehingga tidak salah persiapan
dan berkesan profesional dalam bekerja.
4).
Cara pengambilan sampel.
Pada tahap ini perhatikan ulang apa
yang harus dikerjakan, lakukan pendekatan dengan pasien atau keluarganya
sebagai etika dan sopan santun, beritahukan apa yang akan dikerjakan. Selalu
tanyakan identitas pasien sebelum bekerja sehingga tidak tertukar pasien yang
akan diambil bahan dengan pasien lain. Karena kepanikan pasien akan mempersulit
pengambilan darah karena vena akan konstriksi.
5).
Penanganan awal sampel ( termasuk pengawetan ) & transportasi
Pada tahap ini sangat penting
diperhatikan karena sering terjadi sehingga ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:
·
Catat dalam buku expedisi dan cocokan
sampel dengan label dan formulir. Kalau sistemnya memungkinkan dapat dilihat
apakah sudah terhitung biayanya ( lunas ).
·
Jangan lupa melakukan homogenisasi pada
bahan yang mengandung antikoagulan.
·
Segera tutup penampung yang ada sehingga
tidak tumpah.
·
Segera dikirim ke laboratorium karena
tidak baik melakukan penundaan.
·
Perhatikan persyaratan khusus untuk
bahan tertentu seperti darah arteri untuk analisa gas darah, harus menggunakan
suhu 4-8° C dalam air es bukan es batu sehingga tidak terjadi hemolisis. Harus
segera sampai ke laboratorium dalam waktu sekitar 15-30 menit.
·
Perubahan akibat tertundanya pengiriman
sampel sangat mempengaruhi hasil laboratorium. Sebagai contoh penundaan
pengiriman darah akan mengakibatkan penurunan kadar glukosa, peningkatan kadar
kalium. Hal ini dapat mengakibatkan salah pengobatan pasien. Pada urin yang
ditunda akan terjadi pembusukan akibat bakteri yang berkembang biak serta
penguapan bahan terlarut misalnya keton. Selain itu nilai pemeriksaan
hematologi juga berubah sesuai dengan waktu..
Apa artinya bila kadar hemoglobin
rendah ?
Kadar hemoglobin dalam darah yang
rendah dikenal dengan istilah anemia. Ada banyak penyebab anemia diantaranya
yang paling sering adalah perdarahan, kurang gizi, gangguan sumsum tulang,
pengobatan kemoterapi dan abnormalitas hemoglobin bawaan.
Apa artinya bila kadar hemoglobin
tinggi ?
Kadar hemoglobin yang tinggi dapat
dijumpai pada orang yang tinggal di daerah dataran tinggi dan perokok. Beberapa
penyakit seperti radang paru paru, tumor dan gangguan sumsum tulang juga
bisa meningkatkan kadar hemoglobin.
Pemeriksaan Hemoglobin
1.
Prinsip
Hemoglobin darah diubah menjadi asam
hematin dengan pertolongan larutan HCl, lalu kadar dari asam hematin ini diukur
dengna membandingkan warna yang terjadi dengan warna standar memakai mata
biasa.
2. Tujuan
Menetapkan kadar hemoglobin dalam
darah.
3. Alat yang digunakan
a. Hemoglobinometer (
hemometer ) Sahli yang tediri dari :
-
Gelas berwarna sebagai warna standar.
-
Tabung hemometer dengan pembagian skala putih 2 samapai dengan 22.
-
Pengaduk
-
Pipet Sahli yang merupakan kapiler dan mempunyai volume 20/ml.
-
Pipet pasteur.
-
Tissue / kain kasa / kapas.
b. Reagen
- Larutan HCl 0,1 N.
2. Aquades
Cara Pemeriksaan
- Tabung hemometer diisi dengan larutan HCl 0,1 N sampai
tanda 2.
- Hisaplah darah kapiler/vena dengan pipet Sahli sampai
tepat pada tanda 20ml.Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada ujung
luar pipet dengan kertas tissue secara hati-hati jangan sampai darah dari
dalam pipet berkurang.
- Masukkan darah sebanyak 20ml ini ke dalam tabung yang
berisi larutan HCl tadi tanpa menimbulkan gelembung udara.
- Bilas pipet sebelum diangkat dengan jalan menghisap dan
mengeluarkan HCl dari dalam pipet secara berulang-ulang 3 kali
- Tunggu 5 menit untuk pembentukan asam hematin.
- Asam hematin yang terjadi diencerkan dengan aquades
setetes demi setetes sambil diaduk dengan batang pengaduk dari gelas
samapi didapat warna yang sama dengan warna standar.
- Minikus dari larutan dibaca.
- Minikus adalah permukaan terendah dari larutan.
Catatan
Nilai Normal
Laki-laki : 14 – 18 gram/dl
Wanita : 12
– 16 gram/dl
Kesalahan yang sering terjadi :
1). Alat / reagen kurang
sempurna yaitu :
-
Volume pipet Hb tidak selalu tepat 20 ml.
-
Warna standar sering sudah pucat.
-
Kadar larutan HCl sering tidak dikontrol.
2). Orang yang melakukan
pemeriksaan :
-
Pengambilan darah kurang baik.
-
Papat gelembung penglihatan pemeriksa tidak normal atau sudah lelah.
-
Intensitas sinar / penerangan kurang.
-
Pada waktu membaca hasil dipermukaan terdapat gelembung udara.
-
Pipet tidak dibilas dengan HCl.
-
Pengenceran tidak baik.
Pemeriksaan
Hb Sahli
LESSON PLAN PRAKTEK
Topik Keterampilan : Melakukan Pemeriksaan Hemoglobin Dengan
Metode Sahli
Waktu : 30 menit
Sasaran/Tujuan : Setelah
mengikuti demonstrasi ini mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan hemoglobin
menggunakan metode sahli dengan benar dan sesuai standar.
Alat : - Tabung sahli
- Bengkok
- Jarum steril/lanset
- Kapas
- Standar warna
- Pipet 20 ul
- Handschoen
- Pengaduk
Bahan : - Darah
- HCl 1 %
- Aquadest
Alat Bantu : - OHT
- Flipchart
- Papan tulis
Petunjuk : 1. Siapkan alat-alat dan bahan yang diperlukan untuk
pemeriksaan hemoglobin pada ibu hamil
2. Baca dan pelajari lembar kerja atau daftar tilik
atau job sheet
3. Ikuti petunjuk instruktur
4. Laporkan hasil kerja setelah
melakukan praktek
Keselamatan Kerja : 1. Pusatkan perhatian pada pemeriksaan
dan keselamatan ibu.
2. Letakkan peralatan pada tempat yang mudah
dijangkau.
3. Pakailah peralatan yang sesuai
dengan fungsi dan urutan kerja
4. Perhatikan teknik pemeriksaan dan keadaan ibu
5. Terapkan sesuai job sheet atau daftar tilik.
Metode
Demonstrasi, ada 4 langkah yaitu :
1) Persiapan
2) Penyajian
3) Penerapan/Aplikasi
4) Evaluasi
I. PERSIAPAN
Salah satu dari
pemeriksaan tersebut adalah pemeriksaan hemoglobin. Tujuan dari pemeriksaan
laboratorium ini adalah untuk mendeteksi komplikasi-komplikasi pada kehamilan.
Selama kunjungan antenatal seorang bidan harus melakukan pemeriksaan yang
didukung oleh riset ilmiah, dimana dengan pemeriksaan ini diharapkan dapat
menurunkan angka kematian ibu dan neonatus.
II.
PENYAJIAN
NO
|
LANGKAH-LANGKAH
|
KEY POINT
|
1.
|
Persiapan
Siapkan peralatan dan bahan yang diperlukan sesuai
dengan urutan kegiatan.
|
Pastikan
bahan dan alat dalam keadaan dapat digunakan sesuai urutan kerja.
|
2.
|
Suruh ibu untuk di kursi yang telah disiapkan
|
Beritahukan
pada ibu mengenai apa yang akan dilakukan.
|
3.
|
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan kemudian
pasang handschoen.
|
Sebelum
melakukan sesuatu pekerjaan bidan harus teknik pencegahan infeksi
|
4.
|
Isi tabung sahli dengan HCl 1 % sampai dengan batas
angka 2.
|
·
Gunakan pipet untuk mengisi tabung.
·
HCl 1 % tidak boleh lebih atau kurang
dari batas angka 2
|
5.
|
Bersihkan jari yang akan ditusuk dengan kapas alkohol.
|
Biarkan
sampai alkohol kering.
|
6.
|
Tusuk jari dengan menggunakan jarum steril/lancet,
bersihkan darah yang pertama keluar dengan kapas kering, tekan jari agar
darah lebih banyak keluar.
|
Pada orang
dewasa jari yang ditusuk biasanya jari manis atau jari tengah bagian tepi
karena pada daerah tersebut banyak mengandung pembuluh darah kapiler dan
kurang sensitif.
|
7.
|
Gunakan pipet untuk menghisap darah sampai darah
mencapai garis biru pada tabung atau 20 mm.
|
Usahakan
jangan sampai ada udara yang masuk pada pipet penghisap karena akan
mengurangi keakuratan hasil pemeriksaan.
|
8.
|
Masukkan darah ke dalam tabung sahli dengan hati-hati
sampai semua darah keluar dari pipet.
|
·
Ujung pipet harus masuk ke dalam
larutan HCl 1 %.
·
Masukkan darah secepatnya sebelum
membeku
|
9.
|
Aduk HCl 1% dan darah sampai benar-benar tercampur.
|
Warnanya akan
berubah kuning kecoklatan.
|
10.
|
Masukkan aquadest tetes demi tetes ke dalam tabung
sahli, aduk kembali setelah ditetesi sampai warnanya sama dengan warna tabung
standar.
|
Usahakan
jangan sampai ada gelembung-gelembung udara dalam tabung sahli saat mengaduk
karena akan mempengaruhi pembacaan hasil pemeriksaan.
|
11.
|
Lihat ujung/tepi lengkungan paling atas dan baca angka
diujung tersebut. Itulah kadar hemoglobinnya.
|
Lihat pada
tempat yang terang atau ada sinar/cahaya.
|
12.
|
Catat hasil dan beritahukan pada ibu.
|
|
13.
|
Rapikan alat dan cuci handscoen dalam keadaan dipakai
dan buka dalam keadaan terbalik kemudian rendam dalam larutan klorin
|
|
14.
|
Cuci tangan dan keringkan dengan handuk bersih.
|
III.
PENERAPAN
1.
Untuk melakukan demonstrasi, mahasiswa dibagi kedalam beberapa kelompok
dan setiap kelompok masing-masing terdiri dari 3 - 4 orang.
2.
Setiap mahasiswa harus mendemonstrasikan secara bergantian dalam kelompok
masing-masing dan dibimbing oleh dosen.
3. Setiap mahasiswa berlatih secara sendiri-sendiri
tanpa bimbingan penuh.
IV.
EVALUASI
Dilakukan
penilaian terhadap setiap mahasiswa secara individu dan objektif dengan
menggunakan daftar tilik sehingga kemampuan mahasiswa benar-benar diketahui.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hemoglobin
merupakan protein yang kaya akan zat besi. Ia memiliki afinitas ( daya gabung )
terhadap oksigen dan dengan oksigen itu membentuk oxihemoglobin di dalam sel
darah merah. Dengan melalui fungsi ini maka oksigen dibawa dari paru-paru ke
jaringan-jaringan. Tujuan pemeriksaan
hemoglobin adalah untuk menentukan kadar hemoglobin dalam darah.
B. Saran
Untuk mengoptimalkan hasil
pemeriksaan maka perlu ditingkatkan ketelitian dalam setiap proses pemeriksaan
hemoglobin seperti meningkatkan kualitas alat/reagen dan meningkatkan kinerja
pemeriksa.
DAFTAR PUSTAKA
Kusyati, Eni. dkk.
2006. Keterampilan dan Prosedur laboratorium. Jakarta. EGC. Hal:267
Perry &
potter,1999,fundamental keperawatan,edisi 4.jakarta,ECG
Perry, Anne Griffin.
2005. Buku Saku Keterampilan Dan Prosedur Dasar. Edisi5. Jakarta: EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar