Selasa, 24 September 2013

Persiapan Pemeriksaan Kadar Hemoglobin Darah

                 
BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

B.      Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut :
1. Apakah tujuan
persiapan pemeriksaan kadar hemoglobin darah?
2. Bagaimanakah teknik pelaksanaan
pemeriksaan kadar hemoglobin darah?

C. Tujuan
Berdasarkan ura
ian rumusan masalah diatas, tujuan yang hendak kami capai dalam penyusunan makalah ini yaitu :
1. Memberikan pemahaman tentang
persiapan pemeriksaan kadar hemoglobin darah.
2. Menjelaskan mengenai prosedur atau pelaksanaan pemeriksaan kadar hemoglobin darah.



BAB II

PEMBAHASAN


A.    Pengertian Hemoglobin
Hemoglobin merupakan protein yang kaya akan zat besi. Ia memiliki afinitas ( daya gabung ) terhadap oksigen dan dengan oksigen itu membentuk oxihemoglobin di dalam sel darah merah. Melalui fungsi ini maka oksigen dibawa dari paru-paru ke jaringan-jaringan.
B.     Pemeriksaan Kadar Hemoglobin
Saat ini pengukuran kadar hemoglobin dalam darah sudah menggunakan mesin otomatis. Selain mengukur hemoglobin, mesin ini juga dapat mengukur beberapa komponen darah yang lain.
Mesin pengukur akan memecah hemoglobin menjadi sebuah larutan. Hemoglobin dalam larutan ini kemudian dipisahkan dari zat lain dengan menggunakan zat kimia yang bernama sianida. Selanjutnya dengan penyinaran khusus, kadar hemoglobin diukur berdasarkan nilai sinar yang berhasil diserap oleh hemoglobin.
1.      Kadar Normal Hemoglobin
Kadar hemoglobin menggunakan satuan gram/dl. Yang artinya banyaknya gram hemoglobin dalam 100 mililiter darah.
Nilai normal hemoglobin tergantung dari umur pasin :
·         Bayi baru lahir : 17-22 gram/dl
·         Umur 1 minggu : 15-20 gram/dl
·         Umur 1 bulan : 11-15 gram/dl
·         Anak anak : 11-13 gram/dl
·         Lelaki dewasa : 14-18 gram/dl
·         Perempuan dewasa : 12-16 gram/dl
·         Lelaki tua : 12.4-14.9 gram/dl
·         Perempuan tua : 11.7-13.8 gram/dl
2.      Faktor-faktor yang mempengaruhi kesalahan hasil laboratorium
Terdapat 3 faktor utama yang dapat mengakibatkan kesalahan hasil laboratorium yaitu:
1).       Faktor Pra instrumentasi : sebelum dilakukan pemeriksaan.
2).       Faktor Instrumentasi : saat pemeriksaan ( analisa ) sampel.
3).       Faktor Pasca instrumentasi : saat penulisan hasil pemeriksaan
Pra instrumentasi:
Pada tahap ini sangat diperlukan kerjasama antara petugas, pasien dan dokter. Hal ini karena tanpa kerja sama yang baik akan mengganggu/mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium. Yang termasuk dalam tahapan pra instrumentasi meliputi:
1).       Pemahaman instruksi dan pengisian formulir laboratorium.
            Pada tahap ini perlu diperhatikan benar apa yang diperintahkan oleh dokter dan dipindahkan ke dalam formulir. Hal ini penting untuk menghindari pengulangan pemeriksaan yang tidak penting, membantu persiapan pasien sehingga tidak merugikan pasien dan menyakiti pasien. Pengisian formulir dilakukan secara lengkap meliputi identitas pasien : nama, alamat / ruangan, umur, jenis kelamin, data klinis / diagnosa, dokter pengirim, tanggal dan kalau diperlukan pengobatan yang sedang diberikan.
Hal ini penting untuk menghindari tertukarnya hasil ataupun dapat membantu intepretasi hasil terutama pada pasien yang mendapat pengobatan khusus dan jangka panjang.
2).       Persiapan penderita.
            Puasa
Dua jam setelah makan sebanyak kira2 800 kalori akan mengakibatkan peningkatan volume plasma, sebaliknya setelah berolahraga volume plasma akan berkurang. Perubahan volume plasma akan mengakibatkan perubahan susunan kandungan bahan dalam plasma dan jumlah sel / ul darah.
Obat
Penggunaan obat dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan hematologi misalnya : asam folat, Fe, vitamin B12 dll. Pada pemberian kortikosteroid akan menurunkan jumlah eosinofil, sedang adrenalin akan meningkatkan jumlah leukosit dan trombosit. Pemberian transfusi darah akan mempengaruhi komposisi darah sehingga menyulitkan pembacaan morfologi sediaan apus darah tepi maupun penilaian hemostasis. Antikoagulan oral atau heparin mempengaruhi hasil pemeriksaan hemostasis.
Waktu pengambilan
Umumnya bahan pemeriksaan laboratorium diambil pada pagi hari tertutama pada pasien rawat inap. Kadar beberapa zat terlarut dalam urin akan menjadi lebih pekat pada pagi hari sehingga lebih mudah diperiksa bila kadarnya rendah. Kecuali ada instruksi dan indikasi khusus atas perintah dokter. Selain itu juga ada pemeriksaan yang tidak melihat waktu berhubung dengan tingkat kegawatan pasien dan memerlukan penanganan segera disebut pemeriksaan sito. Beberapa parameter hematologi seperti jumlah eosinofil dan kadar besi serum menunjukkan variasi diurnal, hasil yang dapat dipengaruhi oleh waktu pengambilan. Kadar besi serum lebih tinggi pada pagi hari dan lebih rendah pada sore hari dengan selisih 40-100 ug/dl. Jumlah eosinofil akan lebih tinggi antara jam 10 pagi sampai malam hari dan lebih rendah dari tengah malam sampai pagi.
Posisi pengambilan
Posisi berbaring kemudian berdiri mengurangi volume plasma 10 % demikian pula sebaliknya.
Hal lain yang penting pada persiapan penderita adalah menenangkan dan memberitahu apa yang akan dikerjakan sebagai sopan santun atau etika sehingga membuat penderita atau keluarganya tidak merasa asing atau menjadi obyek.

3).       Persiapan alat yang akan dipakai.
Dalam mempersiapkan alat yang akan digunakan selalu diperhatikan instruksi dokter sehingga tidak salah persiapan dan berkesan profesional dalam bekerja.
4).       Cara pengambilan sampel.
Pada tahap ini perhatikan ulang apa yang harus dikerjakan, lakukan pendekatan dengan pasien atau keluarganya sebagai etika dan sopan santun, beritahukan apa yang akan dikerjakan. Selalu tanyakan identitas pasien sebelum bekerja sehingga tidak tertukar pasien yang akan diambil bahan dengan pasien lain. Karena kepanikan pasien akan mempersulit pengambilan darah karena vena akan konstriksi.
5).       Penanganan awal sampel ( termasuk pengawetan ) & transportasi
Pada tahap ini sangat penting diperhatikan karena sering terjadi sehingga ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:
·         Catat dalam buku expedisi dan cocokan sampel dengan label dan formulir. Kalau sistemnya memungkinkan dapat dilihat apakah sudah terhitung biayanya ( lunas ).
·         Jangan lupa melakukan homogenisasi pada bahan yang mengandung antikoagulan.
·         Segera tutup penampung yang ada sehingga tidak tumpah.
·         Segera dikirim ke laboratorium karena tidak baik melakukan penundaan.
·         Perhatikan persyaratan khusus untuk bahan tertentu seperti darah arteri untuk analisa gas darah, harus menggunakan suhu 4-8° C dalam air es bukan es batu sehingga tidak terjadi hemolisis. Harus segera sampai ke laboratorium dalam waktu sekitar 15-30 menit.
·         Perubahan akibat tertundanya pengiriman sampel sangat mempengaruhi hasil laboratorium. Sebagai contoh penundaan pengiriman darah akan mengakibatkan penurunan kadar glukosa, peningkatan kadar kalium. Hal ini dapat mengakibatkan salah pengobatan pasien. Pada urin yang ditunda akan terjadi pembusukan akibat bakteri yang berkembang biak serta penguapan bahan terlarut misalnya keton. Selain itu nilai pemeriksaan hematologi juga berubah sesuai dengan waktu..
Apa artinya bila kadar hemoglobin rendah ?
Kadar hemoglobin dalam darah yang rendah dikenal dengan istilah anemia. Ada banyak penyebab anemia diantaranya yang paling sering adalah perdarahan, kurang gizi, gangguan sumsum tulang, pengobatan kemoterapi dan abnormalitas hemoglobin bawaan.
Apa artinya bila kadar hemoglobin tinggi ?
Kadar hemoglobin yang tinggi dapat dijumpai pada orang yang tinggal di daerah dataran tinggi dan perokok. Beberapa penyakit seperti radang paru paru, tumor  dan gangguan sumsum tulang juga bisa meningkatkan kadar hemoglobin.
Pemeriksaan Hemoglobin
1.        Prinsip
Hemoglobin darah diubah menjadi asam hematin dengan pertolongan larutan HCl, lalu kadar dari asam hematin ini diukur dengna membandingkan warna yang terjadi dengan warna standar memakai mata biasa.
2.   Tujuan
Menetapkan kadar hemoglobin dalam darah.
3.   Alat yang digunakan
a. Hemoglobinometer  ( hemometer ) Sahli yang tediri dari :
-          Gelas berwarna sebagai warna standar.
-          Tabung hemometer dengan pembagian skala putih 2 samapai dengan 22.
-          Pengaduk
-          Pipet Sahli yang merupakan kapiler dan mempunyai volume 20/ml.
-          Pipet pasteur.
-          Tissue / kain kasa / kapas.
b. Reagen
  1. Larutan HCl 0,1 N.
2.      Aquades
Cara Pemeriksaan
  • Tabung hemometer diisi dengan larutan HCl 0,1 N sampai tanda 2.
  • Hisaplah darah kapiler/vena dengan pipet Sahli sampai tepat pada tanda 20ml.Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada ujung luar pipet dengan kertas tissue secara hati-hati jangan sampai darah dari dalam pipet berkurang.
  • Masukkan darah sebanyak 20ml ini ke dalam tabung yang berisi larutan HCl tadi tanpa menimbulkan gelembung udara.
  • Bilas pipet sebelum diangkat dengan jalan menghisap dan mengeluarkan HCl dari dalam pipet secara berulang-ulang 3 kali
  • Tunggu 5 menit untuk pembentukan asam hematin.
  • Asam hematin yang terjadi diencerkan dengan aquades setetes demi setetes sambil diaduk dengan batang pengaduk dari gelas samapi didapat warna yang sama dengan warna standar.
  • Minikus dari larutan dibaca.
  • Minikus adalah permukaan terendah dari larutan.
Catatan
Nilai Normal
Laki-laki  : 14 – 18 gram/dl
Wanita     : 12 – 16 gram/dl
Kesalahan yang sering terjadi :
1).   Alat / reagen kurang sempurna yaitu :
-          Volume pipet Hb tidak selalu tepat 20 ml.
-          Warna standar sering sudah pucat.
-          Kadar larutan HCl sering tidak dikontrol.
2).   Orang yang melakukan pemeriksaan :
-          Pengambilan darah kurang baik.
-          Papat gelembung penglihatan pemeriksa tidak normal atau sudah lelah.
-          Intensitas sinar / penerangan kurang.
-          Pada waktu membaca hasil dipermukaan terdapat gelembung udara.
-          Pipet tidak dibilas dengan HCl.
-          Pengenceran tidak baik.



Pemeriksaan Hb Sahli
LESSON PLAN PRAKTEK

Topik Keterampilan        : Melakukan Pemeriksaan Hemoglobin Dengan Metode Sahli
Waktu                : 30 menit
Sasaran/Tujuan               : Setelah mengikuti demonstrasi ini mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan hemoglobin menggunakan metode sahli dengan benar dan sesuai standar.

Alat     :  - Tabung sahli
-    Bengkok
-    Jarum steril/lanset
-    Kapas
-    Standar warna
-    Pipet 20 ul
-    Handschoen
-    Pengaduk

Bahan  :  - Darah
-    HCl 1 %
-    Aquadest

Alat Bantu      :   - OHT
-    Flipchart
-    Papan tulis

Petunjuk                :    1. Siapkan alat-alat dan bahan yang diperlukan untuk
pemeriksaan hemoglobin pada ibu hamil
                                   2. Baca dan pelajari lembar kerja atau daftar tilik atau job sheet
                                   3. Ikuti petunjuk instruktur
                                   4. Laporkan hasil kerja setelah melakukan praktek

Keselamatan Kerja   : 1. Pusatkan perhatian pada pemeriksaan dan keselamatan ibu.
                                    2. Letakkan peralatan pada tempat yang mudah dijangkau.
                        3. Pakailah peralatan yang sesuai dengan fungsi dan urutan kerja
                        4. Perhatikan teknik pemeriksaan dan keadaan ibu
                        5. Terapkan sesuai job sheet atau daftar tilik.

Metode Demonstrasi, ada 4 langkah yaitu :
1)      Persiapan
2)      Penyajian
3)      Penerapan/Aplikasi
4)      Evaluasi


I.  PERSIAPAN
Salah satu dari pemeriksaan tersebut adalah pemeriksaan hemoglobin. Tujuan dari pemeriksaan laboratorium ini adalah untuk mendeteksi komplikasi-komplikasi pada kehamilan. Selama kunjungan antenatal seorang bidan harus melakukan pemeriksaan yang didukung oleh riset ilmiah, dimana dengan pemeriksaan ini diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu dan neonatus.
II.          PENYAJIAN
NO
LANGKAH-LANGKAH
KEY POINT

1.



Persiapan
Siapkan peralatan dan bahan yang diperlukan sesuai dengan urutan kegiatan.
      

                   


Pastikan bahan dan alat dalam keadaan dapat digunakan sesuai urutan kerja.

2.
Suruh ibu untuk di kursi yang telah disiapkan

              
Beritahukan pada ibu mengenai apa yang akan dilakukan.
3.
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan kemudian pasang handschoen.
   
Sebelum melakukan sesuatu pekerjaan bidan harus teknik pencegahan infeksi
4.
Isi tabung sahli dengan HCl 1 % sampai dengan batas angka 2.
               
·     Gunakan pipet untuk mengisi tabung.
·     HCl 1 % tidak boleh lebih atau kurang dari batas angka 2
5.
Bersihkan jari yang akan ditusuk dengan kapas alkohol.

          
Biarkan sampai alkohol kering.
6.
Tusuk jari dengan menggunakan jarum steril/lancet, bersihkan darah yang pertama keluar dengan kapas kering, tekan jari agar darah lebih banyak keluar.
            
Pada orang dewasa jari yang ditusuk biasanya jari manis atau jari tengah bagian tepi karena pada daerah tersebut banyak mengandung pembuluh darah kapiler dan kurang sensitif.
7.
Gunakan pipet untuk menghisap darah sampai darah mencapai garis biru pada tabung atau 20 mm.
             
Usahakan jangan sampai ada udara yang masuk pada pipet penghisap karena akan mengurangi keakuratan hasil pemeriksaan.
8.
Masukkan darah ke dalam tabung sahli dengan hati-hati sampai semua darah keluar dari pipet.
·    Ujung pipet harus masuk ke dalam larutan HCl 1 %.
·    Masukkan darah secepatnya sebelum membeku
9.
Aduk HCl 1% dan darah sampai benar-benar tercampur.
                          
Warnanya akan berubah kuning kecoklatan.
10.
Masukkan aquadest tetes demi tetes ke dalam tabung sahli, aduk kembali setelah ditetesi sampai warnanya sama dengan warna tabung standar.
                       
Usahakan jangan sampai ada gelembung-gelembung udara dalam tabung sahli saat mengaduk karena akan mempengaruhi pembacaan hasil pemeriksaan.
11.
Lihat ujung/tepi lengkungan paling atas dan baca angka diujung tersebut. Itulah kadar hemoglobinnya.
                           
Lihat pada tempat yang terang atau ada sinar/cahaya.
12.
Catat hasil dan beritahukan pada ibu.
13.
Rapikan alat dan cuci handscoen dalam keadaan dipakai dan buka dalam keadaan terbalik kemudian rendam dalam larutan klorin
14.
Cuci tangan dan keringkan dengan handuk bersih.
         

III.             PENERAPAN
1.      Untuk melakukan demonstrasi, mahasiswa dibagi kedalam beberapa kelompok dan setiap kelompok masing-masing terdiri dari 3 - 4 orang.
2.      Setiap mahasiswa harus mendemonstrasikan secara bergantian dalam kelompok masing-masing dan dibimbing oleh dosen.
3.      Setiap mahasiswa berlatih secara sendiri-sendiri tanpa bimbingan penuh.

IV.             EVALUASI
Dilakukan penilaian terhadap setiap mahasiswa secara individu dan objektif dengan menggunakan daftar tilik sehingga kemampuan mahasiswa benar-benar diketahui.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Hemoglobin merupakan protein yang kaya akan zat besi. Ia memiliki afinitas ( daya gabung ) terhadap oksigen dan dengan oksigen itu membentuk oxihemoglobin di dalam sel darah merah. Dengan melalui fungsi ini maka oksigen dibawa dari paru-paru ke jaringan-jaringan. Tujuan pemeriksaan hemoglobin adalah untuk menentukan kadar hemoglobin dalam darah.

B.     Saran

Untuk mengoptimalkan hasil pemeriksaan maka perlu ditingkatkan ketelitian dalam setiap proses pemeriksaan hemoglobin seperti meningkatkan kualitas alat/reagen dan meningkatkan kinerja pemeriksa.




DAFTAR PUSTAKA

Kusyati, Eni. dkk. 2006. Keterampilan dan Prosedur laboratorium. Jakarta. EGC. Hal:267

Perry & potter,1999,fundamental keperawatan,edisi 4.jakarta,ECG


Perry, Anne Griffin. 2005. Buku Saku Keterampilan Dan Prosedur Dasar. Edisi5. Jakarta: EGC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar